oleh: Albert William Wibisono
Bahasa Indonesia merupakan salah satu varian dari bahasa Melayu. Bahasa ini pertama kali mendapatkan namanya pada 28 Oktober 1928 bertepatan dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaanya sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan yakni 18 Agustus 1945, bertepatan dengan mulai berlakunya konstitusi
Kita akan pahami bertahap. Kita tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia, apa yang membedakan kita dengan turis lain? Bagaimana mereka bisa tahu kalua kita berasal dari Indonesia? Tentu saja dari bahasa yang kita gunakan, semisal kita fasih berbahasa Inggris, tetap saja yang membedakan kita salah satunya yakni "logat" berbicara kita yang tentu dari kita lahir.
Pasti ada dari kalian yang menyangkal kegunaan bahasa Indonesia dengan mengatakan, "saya setiap hari bicara bahasa Jawa, Sunda, dan lain-lain, iya kan?" Nahh... mari kita ke sisi yang lain, anggap saja kita setiap hari berbahasa daerah, lalu bagaimana dengan pendidikan kita? Ya, sudah tentu menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, fungsi bahasa Indonesia yakni bahasa pengantar pendidikan.
Agar bangsa kita dapat tetap bersatu di dalam 728 bahasa lain yang ada di Indonesia, maka diperlukan bahasa nasional yakni bahasa Indonesia. Karena alasan ini pula, bahasa Indonesia disebut bahasa pemersatu.
Akhir-akhir ini semakin banyak berkembang bahasa baru yakni yang sering disebut "bahasa gaul." Gabut, abas, bucin, santuy, dan masih banyak lagi mulai menjamur di negara kita ini. Salahkah mengetahui dan menggunakannya? Tentu jawaban saya tidak karena itu merupakan globalisasi. Namun, yang mengkhawatirkan yakni anak-anak generasi milenial semakin susah untuk memahami kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahkan sering salah dalam penggunaannya.
Beberapa hal di atas merupakan penjabaran mengenai pentingnya bahasa Indonesia dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Namun apa pentingnya bagi pekerjaan? Dan apa kaitannya dengan Ujian Nasional yang ditiadakan? Akan kita pahami bersama di paragraf selanjutnya.
Dengan kita semakin memahami bahasa Indonesia, hal tersebut akan dapat meningkatkan kemampuan berbicara, dan percaya diri. Banyak contoh pekerjaan yang sangat membutuhkan kepercayaan diri, salah satunya menjadi pembawa acara / MC. Bila ada yang menanggapi "Halah, pekerjaan itu tak menghasilkan." Pernyataan itu salah, MC merupakan salah satu pekerjaan yang cukup menghasilkan.
Tak sampai di pembawa acara saja, teman-teman mengira para pemimpin perusahaan tak perlu bahasa Indonesia sesuai kaidahnya karena menggunakan bahasa Inggris? Hal tersebut kurang tepat karena untuk saling berkomunikasi secara formal, tentu masih menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidahnya. Dan terakhir, pekerjaan yang menjadi idaman banyak orang, terutama kaum muda, yakni YouTuber. Menjadi youtuber membutuhkan kemampuan berbicara yang baik dan percaya diri. Dengan mempelajari bahasa Indonesia akan membantu meningkatkan kemampuan tersebut.
Sejak zaman dahulu sampai saat ini, Ujian Nasional selalu menjadi ketakutan semua siswa karena menentukan kelulusan. Ujian Nasional juga dianggap masyarakat sebagai tolok ukur. Semua pelajar pasti belajar dengan keras agar dapat melewati Ujian Nasional ini. Pelajaran yang paling tak saya sukai yakni bahasa Indonesia. Mengapa? Karena pilihan jawaban yang satu dengan yang lain serupa.
Inti sebenarnya bukan mengenai suka maupun tak suka, bila UN menjadi target agar belajar Bahasa Indonesia, lantas apa terjadi bila target nya dihapuskan? Sudah tentu akan berantakan dan tanpa tujuan. Maksud saya berantakan ialah, siswa akan semakin malas untuk belajar bahasa Indonesia, dan berakhir seperti yang saya jelaskan di atas, yakni akan sulit menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidahnya.
Oleh karena itu, mari bersama berkomitmen untuk membuat target baru yang akan berguna bagi diri kita. Semisal agar kita akan semakin percaya diri dan cakap berbahasa Indonesia. Bisa pula agar mudah dalam mempelajari bahasa asing lain, dan sebagainya.
Setelah membaca sekian panjang, lantas, kesimpulannya, pentingkah bahasa Indonesia? Jawabannya ialah YA. Mari kita bersama melestarikan bahasa kita sendiri agar dapat berguna bagi kehidupan kita sekarang maupun di kemudian hari.
Tulisan ini pernah dimuat di Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar