Daniel Putra Wijaya 9B/6247
Daniel Putra adalah
anak yang keras kepala dan giat belajar.Dari tk hingga smp dia selalu dibimbing
orang tuanya untuk belajar dengan baik agar nilainya bagus.Alhasil dari tk
sampai smp Daniel mendapat nilai yang cukup baik meskipun sering mendapat nilai
yang kurang memuaskan.Tetapi ada kisah unik dibalik cara belajar si Daniel ini.
Saat tk dia diajar oleh ibunya sendiri untuk berhitung dan menghafalkan huruf,angka dan sebagainya.Guru tk nya pun selalu kagum karena perkembangan Daniel sangat baik dalam belajar.Dia juga selalu mendapat pujian dari gurunya.
Beranjak sd pun nilainya masih tetap stabil tetapi saat menginjak kelas 6 stress mulai menghantui.Nilai nilai penilaian harian miliknya menurun.Remedial pun mulai banyak didapat.Hal tersebut terjadi karena Daniel mulai sering bermain game daripada belajar.Sejak itu orang tuanya memaksanya menghapus game yang membuat nilai Daniel menurun.
Akhirnya Daniel pun naik kelas ke jenjang SMP.Nilai nilai nya pun masih juga menurun tidak seperti saat sd.Hal tersebut membuat nya sedih karena teman teman lainnya membalap nilainya.Lalu dia memutuskan untuk belajar terus menerus agar nilainya dapat berubah,tetapi bukannya nilai.bagus yang didapat melainkan nilai jelek.Daniel.pun semakin bingung dan sedih mengapa ini terjadi.Dia pun tetap berambisi untuk belajar terus menerus tanpa berhenti.
Lalu suatu hari mamanya menasehati Daniel agar dia tidak selalu berambisi untuk belajar dan malah melewati kemampuanya yang akan menghasilkan dampak buruk.Mamanya menasehati agar jika belajar,pelajari saja yang memang menjadi inti pelajaran nya saja dan juga harus pintar memilah milah.Juga hilangkan rasa khawatir akan nilai jelek jugak teman yang nilai nya lebih baik.Lalu Daniel menurutinya dan dia mengurangi cara belajar nya yang dulu dan mulai lebih santai untuk belajar.Dia juga menyeimbangkan game dan pelajaran.Alhasil ternyata nasehat ibunya benar dan nilainya pun berhasil meningkat.
Mulai saat itu Daniel menuruti apa yang mamanya katakan.Dia mengerti jika kita memaksakan kehendak malah kita yang terbeban.Kita boleh memacu diri agar mencapai apa yang kita tuju tetapi jangan sampai melewati batas kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar