oleh Bernadine Adelia T.
Cerita ini berawal saat dia masih di Sekolah Dasar. Seperti biasanya dia menjalankan kesehariannya disekolah, saat pulang sekolah ia selalu melihat ada anak yang asik bermain basket. Pemandangan itu selalu ada saat ia pulang dari sekolah, tanpa disadari dia mulai tertarik untuk bermain basket. Dia juga mulai mengikuti ekskul yang diadakan di sekolah, berlatih berkali-kali dan saat itu lah ia dipilih sebagai anggota basket inti.
Waktu pun berjalan,,saat SMP dia tetap menjalankan ekskul di sekolahnya. Dan juga mengikuti lomba basket yang ada disekolah. Saat itu dia masih merasa malu dan gugup karena banyak orang yang melihat pertandingan itu dibelakang. Dia juga takut kalah karena keluarganya juga melihat pertandingan tersebut. Keluarganya menyemangatinya meskipun pada awal masih tidak setuju anaknya bermain basket karena takut mengganggu pelajarannya. Tetapi keluarga pun berpikiran bahwa dia pintar dalam bermain basket, dia pun berusaha dan latihan berulang-ulang.
Kemampuannya dalam bermain basket meningkat hari demi hari. Dia juga mengikuti perlombaan yang diadakan untuk SMP, kepercayaan dalam dirinya juga meningkat dengan berjalannya waktu. Tetapi semenjak dia sudah banyak mengikuti lomba, waktu untuk belajar tidak teratur. Orang tua terkadang melarang dia untuk bermain basket dengan temannya. Tetapi itu tidak mengurangi kepintaran dia dalam bermain basket. Dan saat ini dia berada di tahap akhir SMA, dia juga memiliki banyak teman selain didalam sekolah.
Setiap anak memiliki bakatnya masing-masing di bidang akademik maupun non-akademik, apapun itu orang tua harus tetap men support anaknya. Selain membutuhkan kasih sayang dia juga membutuhkan orang tua yang men support tentang apa yang dia jalani dalam hal positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar