Rabu, 14 Oktober 2020

Niatmu Harus Bisa Mengalahkan Keterbatasanmu

Cheryl Putri Henry / 9B / 6243

Saat itu saya duduk di bangku sekolah dasar lebih tepatnya kelas satu. Setelah lulus dari taman kanak kanak, saya merasa takut karena mengetahui bahwa saya akan naik ke kelas satu SD. Adanya ujian-ujian  membuat saya takut tidak bisa naik ke kelas selanjutnya yaitu kelas dua SD. Akhirnya saya berniat untuk  rajin belajar sehingga saya bisa mendapat nilai yang baik. 

Hari ujian pun tiba. Walaupun telah belajar saya tetap merasa gugup. Akan tetapi, niat saya untuk  mendapat nilai yang baik membuat saya semangat mengahadapi ujian saat itu. 

Masa ujian pun berakhir. Tak lama setelah ujian berakhir, tibalah hari di mana para wali murid datang untuk melihat nilai anak mereka masing-masing yaitu dengan menerima rapor. Pada hari tersebut saya tidak ikut mama saya ke sekolah untuk mengambil rapor sehingga saya memiliki rasa ingin tahu yang  sangat besar tentang nilai saya. Mama saya pun pulang dengan membawa rapor saya dan saudara saudara saya. Langsunglah saya menghampiri mama saya dan melihat nilai saya, dan saya tidak  menyangka bahwa saya mendapat nilai yang baik. Saya pun senang karena nilai yang baik itu bisa  membuat saya naik ke kelas dua SD dengan bangga. 

Di kelas dua pun saya masih memiliki niat untuk rajin belajar. Dan niat itu hanya bertahan hingga saya  duduk di bangku kelas lima SD. Saat kelas lima, saya menjadi anak yang malas. Setiap ada ujian yang akan  diadakan, saya tidak belajar dengan sungguh-sungguh. Saya tidak sadar bahwa kemalasan itu membawa  dampak yang buruk. Sejak saya kelas satu SD hingga kelas empat SD nilai saya selalu baik, tetapi saat di  kelas lima SD nilai saya menurun drastis. Hingga terkadang saya harus mengikuti remedial.  

Hari-hari pun berlalu dan saya pun naik ke kelas enam. Di masa itulah saya mulai sadar dan mulai rajin  untuk belajar. Walaupun nilai yang saya dapatkan tidak sebagus saat saya di kelas empat, saya tetap  senang karena saya bisa memulai lagi untuk mendapat nilai yang baik. 

Ujian Nasional pun diadakan dan saya mengikutinya dengan lancar. Saat itu saya hanya berpikir bahwa  tidak apa jika saya tidak mendapat nilai yang baik, yang penting saya bisa lulus.  

Akan tetapi saya tidak menyangka. Ketika acara perpisahan diadakan, disaat itulah dibacakan nilai terbaik  ujian nasional dan ujian sekolah pada murid seangkatan. Saya dipanggil, ternyata saya masuk lima besar  pada nilai terbaik ujian sekolah maupun ujian nasional. Saya sangat senang, dan akhirnya saya tahu bahwa niat adalah hal yang paling penting.  

Jangan memandang latar belakang seseorang karena seseorang dari keluarga kaya bisa saja bertukar  tempat dengan seseorang yang miskin hanya karena niat seorang miskin lebih kuat.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN BACAAN TEKS DISKUSI

1. PRO KONTRA IBU KOTA NEGARA 2. BERBAHASA INGGRIS TIDAK NASIONALIS? 3. PRO KONTRA MAINAN LATO-LATO 4. KANTONG PLASTIK BERBAYAR 5. DAUR ULAN...