Cheryl Putri Henry / 9B / 6243
Saat itu saya duduk di bangku
sekolah dasar lebih tepatnya kelas satu. Setelah lulus dari taman kanak kanak,
saya merasa takut karena mengetahui bahwa saya akan naik ke kelas satu SD.
Adanya ujian-ujian membuat saya takut tidak bisa naik ke kelas
selanjutnya yaitu kelas dua SD. Akhirnya saya berniat untuk rajin belajar
sehingga saya bisa mendapat nilai yang baik.
Hari ujian pun tiba. Walaupun telah belajar saya tetap merasa gugup. Akan tetapi, niat saya untuk mendapat nilai yang baik membuat saya semangat mengahadapi ujian saat itu.
Masa ujian pun berakhir. Tak lama setelah ujian berakhir, tibalah hari di mana para wali murid datang untuk melihat nilai anak mereka masing-masing yaitu dengan menerima rapor. Pada hari tersebut saya tidak ikut mama saya ke sekolah untuk mengambil rapor sehingga saya memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar tentang nilai saya. Mama saya pun pulang dengan membawa rapor saya dan saudara saudara saya. Langsunglah saya menghampiri mama saya dan melihat nilai saya, dan saya tidak menyangka bahwa saya mendapat nilai yang baik. Saya pun senang karena nilai yang baik itu bisa membuat saya naik ke kelas dua SD dengan bangga.
Di kelas dua pun saya masih memiliki niat untuk rajin belajar. Dan niat itu hanya
bertahan hingga saya duduk di bangku kelas lima SD. Saat kelas lima, saya
menjadi anak yang malas. Setiap ada ujian yang akan diadakan, saya tidak
belajar dengan sungguh-sungguh. Saya tidak sadar bahwa kemalasan itu
membawa dampak yang buruk. Sejak saya kelas satu SD hingga kelas empat SD nilai saya selalu baik, tetapi saat di kelas lima SD nilai saya menurun
drastis. Hingga terkadang saya harus mengikuti remedial.
Hari-hari pun berlalu dan saya pun naik ke kelas enam. Di masa itulah saya mulai sadar dan mulai rajin untuk belajar. Walaupun nilai yang saya dapatkan tidak sebagus saat saya di kelas empat, saya tetap senang karena saya bisa
memulai lagi untuk mendapat nilai yang baik.
Ujian Nasional pun diadakan dan saya mengikutinya dengan lancar. Saat itu saya hanya berpikir bahwa tidak apa jika saya tidak mendapat nilai yang baik, yang penting saya bisa lulus.
Akan tetapi saya tidak menyangka. Ketika acara perpisahan diadakan, disaat itulah dibacakan nilai terbaik ujian nasional dan ujian sekolah pada murid seangkatan. Saya dipanggil, ternyata saya masuk lima besar pada nilai terbaik ujian sekolah maupun ujian nasional. Saya sangat senang, dan akhirnya saya tahu bahwa niat adalah hal yang paling penting.
Jangan memandang latar belakang seseorang karena seseorang dari keluarga kaya bisa saja bertukar tempat dengan seseorang yang miskin hanya karena niat seorang miskin lebih kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar