Maylisa Puspitasari 9B 6298
Maylisa Puspitasari atau yang biasa
dipanggil May adalah siswa yang bisa dibilang biasa -biasa saja. May juga
merupakan siswa yang tidak memiliki bakat yang menonjol untuk dibanggakan.
May juga merupakan anak yang sangat
pemalas. Bahkan di akhir pekan May lebih memilih untuk seharian di kamar
daripada pergi jalan-jalan. Ibu nya pun merasakan hal tersebut. Karena ibunya
merasa may sangat malas jadi ibunya pun mendaftarkan may les di sekolah. Di
bamgku kelas 2 SD May pun mulai mengikuti les di sekolah. Perlahan lahan nilai
May pun mulai meningkat
Nilainya pun semakin meningkat,
semester 1 May mendapatkan rangking 4 di kelasnya. May pun merasa bangga dengan
hasilnya. Tapi tidak sampai situ saja, di semester 2 May merasa pede pede saja
akan mendapatkan rangking 5 besar dan menyepelehkan pelajaran. May pun santai
saja. Dengan sifat May yang menyepelehkan itu rangking May pun turun dari
rangking 4 turun jadi rangking 8. Ibu May pun merasa kecewa.
May pun
naik kelas 3 SD. Di kelas 3 SD ini ibu May tidak tanggung tanggung untuk
mendaftarkan May di berbagai macam les mulai dari les di sekolah, les privat,
les inggris, les mandarin bahkan les musik juga. Mau gak mau May mengikuti
semua les yang didaftarkan ibunya tersebut. Perlahan lahan nilai May sudah
mulai membaik dan meningkat. Di kelas 3 SD ini May pun mendapatkan rangking 5
di semester 1 dan 2. Nilai nilai May pun bisa dibilang cukup bagus walaupun
rangkingnya naik turun. Ibu may pun memiliki ide untuk mendaftarkan may lomba
lomba untuk sekedar mencari pengalaman baru. May pun mengiyakan ide ibunya
tersebut. May mengikuti lomba matematika, bahasa inggris dan ipa.
Lomba pun dimulai May pun merasa
cukup tegang karena seperti nya banyak orang yang lebih hebat dari dia.
Walaupun merasa tegang May tetap fokus mengerjakan soal lomba. May pun pasrah
dengan hasilnya karena May tidak yakin akan menang. Pengumuman pun di mulai
pertama diumumkan pelajaran IPA, dan May tidak berhasil memenangkan di
pelajaran IPA. May pun merasa lebih pasrah lagi dengan hasilnya karena May
yakin bahwa dia tidak akan memenangkan lomba tersebut. Ibu may pun berkata
“tidak apa apa tidak menang ini kan baru pertama kali kalau kalah ya bisa jadi
pengalaman, kalau menang ya alhamdulilah.” May pun berguman “oh iya ya ini kan
baru pertama kali tapi moga saja menang walaupun juara harapan.” Pelajaran
matematika pun diumumkan dan ternyata May mendapatkan juara harapan 2 May pun
merasa senang walaupun harapan 2. Selanjutnya pelajaran bahasa inggris May pun
tidak berekspektasi apa apa untuk menang karena May merasa soal lomba cukup sulit,
dan ternyata May mendapatkan peringkat pertama. May pun merasa sangat bangga
bahwa usahanya tidak sia sia, orang tua May juga merasa bangga dengan May.
Karena May memenangkan lomba tersebut may bisa lanjut ke final. Final ini
saingannya cukup kuat karena pesertanya tidak dari Mojokerto saja tapi dari 7
kota yang lain. May pun fokus mengerjakan soal dan berharap agar bisa menjadi
juara. Dan tidak disangkan dengan usaha May tersebut May mendapatkan peringkat
pertama di bahasa inggris. May dan orang tuanya pun merasa sangat bersyukur
karena May mendapatkan peringkat pertama. Sejak saat itu May pun mulai
mengikuti berbagai macam lomba.
May pun
berada di bangku kelas 6. Kelas 6 yaitu masa masa terberat karena ada UN atau
ujian nasional. Ibu May pun mengingatkan May untuk selalu giat belajar giat dan
fokus pada pelajaran. May pun lebih giat belajar giat dan fokus pada pelajaran
karena May ingin mendapatkan danem yang bagus. Tetapi ada dimana May merasa
tertekan karena setiap try out bahasa indonesia May selalu mendapatkan nilai
sekitar 80 tidak pernah menyentuh nilai 90 sama sekali. May pun berusaha untuk
meningkatkan nilai bahasa indonesia. Segala jenis try out pun May coba untuk
meningkatkan bahasa indonesia.
UN pun akhirnya di mulai. May
berdoa agar mendapatkan hasil yang memuaskan agar bisa membanggakan orang
tuanya. May pun fokus mengerjakan soal UN dan tidak lupa mengecheck kembali
agar tidak ada yang salah. May pun merasa lega karena sudah melewati rintangan
tersebut yaitu mengerjakan soal UN. Tetapi, masih ada rintangan lagi yaitu
menunggu pengemuman. Pengumuman hasil UN pun dibagikan dan Alhamdulillah may
mendapatkan danem tertinggi di kelas dan ke 6 sekabupaten Mojokerto. Tidak itu
saja nilai bahasa indonesia may juga tertinggi di kelas
May pun merasa bangga dengan hasil
yang ia dapatkan dengan usaha kerasnya selama ini. May juga merasa bangga bisa
membanggakan orang tuanya. May menyakini bahwa usaha keras memang harus
dilakukan agar mendapatkan hasil yang dinginkan. Karena dengan mendapatkan
hasil yang kita inginkan dengan usaha keras kita sendiri itu ada rasa
tersendiri yang membuat kita bangga dengan diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar